3T (Testing, Tracing dan Treatment)
3T (Testing, Tracing dan Treatment)
Mengantisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi serta penyebaran varian baru COVID-19, Kementerian Kesehatan mendorong daerah untuk menggencarkan 3T (Testing, Tracing dan Treatment), supaya bisa segera dilakukan tindakan penanganan.
Untuk mendeteksi virus, dilakukan test melalui Rapid Antigen dan Swab PCR. Lantas seberapa penting kedua metode test untuk pemeriksaan COVID-19?
Test ini banyak banget lho manfaatnya, karena kita bisa mengetahui sesegera mungkin apakah yang bersangkutan positif atau negatif. Kegiatan ini nantinya juga akan disinergikan dengan contact tracing.
Jika hasil tes positif apa yg harus dilakukan?
Jika ditemukan kasus reaktif pada rapid antigen maka akan langsung dilakukan test PCR/swab kemudian dilanjutkan contact tracing baik dirumah maupun tempat kerja guna menemukan kasus positif lainnya untuk diisolasi agar tidak menjadi sumber penularan COVID-19 di masyarakat.
Apabila ditemukan kasus dengan hasil pemeriksaan negatif, jangan senang dulu ya. Dengan akurasi sekitar 80-95%, bisa saja kamu terinfeksi namun tidak terdeteksi oleh alat tersebut. Jadi sebaiknya jangan lengah, tetap disiplin prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun).