Informasi Prosedur Penanganan Kebakaran Dan Asap
Informasi Prosedur Penanganan Kebakaran Dan Asap
Bencana kebakaran dapat terjadi dalam keadaan yang tidak terduga sebelumnya, walaupun ada pula yang dapat dideteksi tanda - tandanya. Terjadinya kebakaran tidak memandang ruang dan waktu, artinya dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Tidak hanya manusia saja yang menjadi korban, bahkan berbagai peralatan, bahan dan fasilitas pun akan mengalami kehancuran. Bahaya kebakaran dapat disebut sebagai bahaya utama di rumah sakit, karena tingkat kerusakan dan dampaknya sangat begitu besar dan luas. Upaya - upaya dalam pengamanan kebakaran, baik langsung maupun tidak langsung dan dalam skala besar maupun kecil akan melibatkan berbagai pihak dengan kesiapan dan kewaspadaan, serta dengan berbagai prosedur yang ditetapkan pimpinan. Kesiapan tindakan pengamanan akan sangat tergantung pada sistem proteksi yang handal, kewaspadaan yang tinggi dan kecakapan atau ketrampilan yang memadai pada setiap orang atau kelompok tugas personilnya.
IDENTIFIKASI RESIKO PENYEBAB KEBAKARAN Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api adalah suatu reaksi kimia yang dikenal sebagai pembakaran. Nyala api yang tampak pada hakekatnya adalah masa zat yang sedang berpijar yang dihasilkan didalam proses kimia oksida yang berlangsung sangat cepat dan disertai pelepasan sinar dan energi/panas. Api atau kebakaran dapat terjadi karena adanya pertemuan unsur dalam perbandingan yang tepat yaitu :
1. Unsur bakar atau setiap bahan yang beroksidasi baik padat, cair dan gas.
2. Oksigen/zat pembakaran (dari udara/ bahan oksidator).
3. Panas/sumber nyala yang cukup.
4. Reaksi berantai radikal bebas setelah bahan bakar dipanaskan/terbakar.
Sumber Potensi Kebakaran ditempat kerja secara umum
1. Api terbuka. Penggunaan api terbuka di daerah berbahaya/tempat bahan-bahan yang mudah menyala sering menjadi sumber penyebab teijadinya kebakaran antara lain : pengelasan, pemotongan dengan gas acetelin, api dapur, api rokok dan se bagainya.
2. Permukaan panas Pesawat / instalasi pemanas, pengering, dan oven; apabila tidak terkendali / kontak dengan bahan hingga mencapai suhu penyalaan dapat menyebabkan kebakaran.
3. Peralatan listrik. Peralatan lisirik juga mempunyai potensi bahaya kebakaran apabila tidak memenuhi standar keamanan dalam pemakaiannya misalnya pembebanan lebih, tegangan melebihi kapasitas, bunga api pada motor listrik.
4. Gesekan mekanis. Akibat gerakan secara mekanis seperti pada peralatan yang bergerak bila tidak diberi pelumasan secara teratur, dapat menimbulkan panas bunga mekanis / brom dan bubutan atau penggerindaan dapat menjadi sumber nyala api bila kontak dengan bahan yang mudah terbakar.
5. Reaksi Exothermal. Panas akibat reaksi bahan kimia terutama akibat reaksi yang teijadi dapat mengeluarkan panas dan juga dapat menghasilkan gas yang mudah terbakar seperti reaksi batu karbit dengan air, reaksi bahan kimia yang peka terhadap asam.
6. Loncatan bunga api listrik statis. Akibat pengaruh mekanis pada bahan non konduktor akan dapat teijadi penimbunan elektron (akumulasi listrik statis) pada keadaan tertentu elektron-elektron 4 dapat menimbulkan loncatan bunga api yang dapat sebagai sumber penyebab kebakaran. Sumber potensi penyebab kebakaran dirumah sakit sama halnya potensi penyebab kebakaran pada tempat kerja yang lain. Disini dititik beratkan pada penggunaan peralatan pada tempat-tempat atau bagian-bagian dirumah sakit mengingat rumah sakit mempunyai ciri yang khusus antara lain : 1. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien dipergunakan alat-alat yang mempergunakan aliran listrik (alat elektro medis), gas/cairan berbahaya dan mudah terbakar/meledak dan zat radio aktif.
2. Pada bagian penunjang rumah sakit seperti Laboratorium / Radiologi juga banyak dipergunakan bahan - bahan yang dapat menimbulkan kebakaran (bahan-bahan kimia).
3. Pada bagian dapur/ruang Gizi sering menggunakan alat masak yang bersumber dari listrik dan gas yang dapat memicu kebakaran.
4. Bagian pusat sterilisasi mempergunakan autoclave dengan tekanan tinggi.
5. Pada bagian laundry juga dipergunakan listrik dan uap untuk mencuci, menyetrika dan pengeringan.
6. Faktor lingkungan di luar rumah sakit yang rawan terhadap kebakaran.
7. Faktor keterampilan dan pengetahuan tenaga keija dalam mempergunakan peralatan yang berbahaya dan kebakaran.
8. Faktor pengunjung pasien pada jam-jam berkunjung dan pada umumnya awam terhadap bahaya kebakaran.
Evakuasi kasus kebakaran
1. Apabila terjadi kebakaran di RSUD Prembun hubungi extension 135 dan laporkan kode merah
2. Petugas dengan:
·Helm merah : memadamkan api
·Helm kuning : evakuasi pasien
·Helm Biru : evakuasi aset
·Helm putih : evakuasi dokumen
3. Lakukan usaha pemadaman api dengan APAR
4. Kenali titik kumpul terdekat anda :
·Parkir depan gedung RSUD Prembun
·Halaman belakang selatan mushola